MEMAHAMI PENGERTIAN LOGIKA

Selasa, 05 April 2011

Secara etimologis berasal dari kata logos (Yunani) berarti akal / pikiran. Sehingga logika banyak diartikan sebagai bidang pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana cara atau aturan berpikir benar.

#Pandangan tentang pengertian logika

. Ajaran filsafat tentang cara berpikir
. Ajaran filsafat untuk mengadakan uraian yang rapi dan tepat tentang suatu pengertian.
Sehingga dapat disimpulkan: logika adalah pengetahuan yang mengajarkan tentang cara berpikir untuk mencapai suatu kebenaran yang hakiki (sebenar-benarnya).

#Mengapa harus ada logika ?

Karena diharapkan dapat menjadi petunjuk agar orang dapat melakukan perbincangan dan penyimpulan yang sah (selaras dengan kaidah bekerjanya akal).

#RUANGLINGKUP LOGIKA

Sama halnya dengan bidang ilmu lain, logika memiliki objek yang dibahasnya sendiri.
*Perlu diketahui dalam ilmu pengetahuan terdapat dua objek, yaitu objek formal dan material. Formal = sudut pandang untuk menyoroti objeknya. Material = bahannya keseluruhan sebagai sasaran.
*Formal = “mengkaji” Material = “yang dikaji”

#Dalam Logika Objeknya meliputi:

1.Objek materialnya = Akal Manusia
2.Objek Formalnya = Cara bekerjanya akal manusia, berupa proses berpikir membanding, menimbang, memilih dan akhirnya mengambil keputusan

#Hubungan Logika dengan Ilmu lain

*Logika dengan Bahasa

Bahasa adalah alat pikiran dan alat berkomunikasi, yang dikomunikasikan adalah isi pikiran manusia. Manusia tidak akan berpikir tanpa bahasa, langsung atau tidak bahan yang dipikirkan itu sampai kepada kita lewat bahasa
Bahasa sebagai alat pikir, logika juga mempersoalkan struktur bahasa itu sejauh ada hubungan dengan pekerjaan pikiran. Logika dan bahasa memiliki keterkaitan, saling bantu dalam menyelesaikan tugasnya.

*Perbedaan Prinsip antara Logika & Bahasa
Bahasa mempersoalkan “tata”nya bahasa yang berarti, hukum-hukum perbahasaan
Logika mempersoalkan “tata”nya pekerjaan berpikir yaitu hukum, aturan dan prinsip pekerjaan berpikir.

#Hubungan Logika dengan Psikologi
*Kita ketahui objek material psikologi adalah jiwa manusia, sedangkan logika berupa akal manusia dan akal bagian dari jiwa manusia.
*Psikologi mengkaji akal, pikiran rasa maupun kehendak manusia yang dilihat dari ekspresi yang muncul dipermukaan. Logika hanya mempersoalkan hukum, cara dan prinsip bekerjanya akal manusia hingga sampai pada hasil yang logis.

Dengan kata lain logika hanya mempersoalkan keruntutan berpikir, maka psikologi mempersoalkan tidak saja menyangkut orang ybs tetapi juga situasi dan kondisi yang mempengaruhinya sampai pada hasil pemikiran tertentu.
contoh: anak yang cerdas tidak selamanya mendapat nilai ujian denga baik.

#Tujuan Logika
Bertolak pada pertanyaan mengapa harus ada logika ?
Agar manusia dapat menemukan hukum, patokan, pedoman berpikir, sehingga ia dapat berpikir secara runtut dan tepat.
Runtut artinya ada ketertiban dan keteraturan dalam berpikir dan tepat berarti tidak terjadi kesesatan dalam berpikir. Sehingga kita akan terhindar dari kekeliruan dalam mengerti, berpendapat dan menyimpulkan sesuatu.

#Sejarah Perkembangan Logika
1. Asal Usul
Logika ada semenjak manusia ada di dunia, walaupun dalam tingkat yang sederhana, dalam kehidupan manusia pasti mempraktikkan hukum berpikir, persoalannya.. Manusia itu tidak menyadari ia telah melakukan kegiatan berpikir.

Maka, hal yang seperti itu disebut sebagai logika naturalis atau logika alamiah.
Manusia berkembang semakin kompleks. Sejalan dengan itu manusia seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan olah pikir untuk menyelesaikan maslahnya. Sehingga masalah yang konpleks itu terpecahkan secara benar, maka manusia membuat aturan-aturan berpikir, hal inilah yang biasa dikenal dengan sebutan logika artificialis / logika buatan.

2. Zaman Yunani
Sebagaimana ilmu lainnya, pemikiran ttg logikapun berawal dari Yunani, semenjak zaman Kuno Yunani orangnya pun telah mengusahakan tentang logika artificialis.

a. Zaman Sophistika (abad ke 5 sm)
telah tercatat dan menalarkan hukum berpikir yang bertujuan awalnya hanya untuk mencari kebenaran, tetapi bergeser diplesetkan dalam pengertian politis, yaitu ingin mencari kemenangan dalam sebuah perselisihan.
Contoh:
Bentuk pemikiran yang diusahakan masa lalu hanyalah pada permainan kata-kata demi kemenangan dalam perselisihan
*Barangsiapa yang lupa itu bodoh
*Barangsiapa yang banyak belajar, banyaklah
tahunya dan banyaklah lupanya
*Maka orang yang banyak belajar akan makin
bodoh.

b. Socrates, Plato dan Aristoteles

Permainan kata kaum shopistika menimbulkan reaksi dikalangan filsuf, dengan diawali Socrates (469 – 399 sm) membangun logika dalam arti yang benar sebagai kritik terhadap kaum shopistika.
Usaha Socrates dilanjutkan oleh muridnya Plato (427 – 347 sm) berlanjut ke Aristoteles dan berhasil menyusun logika yang hingga saat ini dipakai dalam ilmu pengetahuan. Selanjutnya disebut Logika Aristoteles yang buah pikirannya disebut Organon yang berarti alat untuk mencapai pengetahuan yang benar

c. Abad Pertengahan (800 – 1600 m)

Masa ini logika dikembangkan dan dihargai, orang Erofa belajar dengan orang Islam. Diantaranya dinasti Abasiyah dikenal Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dengan mengajarkan logika yang berasal dari Aristoteles, namun karena ajaran mereka sudah tidak murni lagi, maka orang Erofa pada abad ke 13 mencari sumber aslinya.

Aristoteles dianugrahkan sebagai bapak Logika, di abad pertengahan dikembangkan logika modern, hingga dewasa ini logika dikembangkan menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang luas.

#SISTEMATIKA LOGIKA
a.Logika Formal dan Logika Material
Untuk mempermudahkan dalam mempelajari Logika, maka yang pertama dalah membaginya menjadi dua bagian, yaitu logika formal dan logika material.

*Logika Formal: bidang pengetahuan yang mempelajari dan mengajarkan formal (sesuai dengan aturan yang sah), yaitu bentuk pekerjaan akal, asas berpikir, hukum berpikir dan patokan berpikir yang memberikan pedoman agar dapat berpikir secara runtut dan benar sehingga hasil pemikiran terhindar dari keliru. Yang selanjutnya disebut Logika Minor

*Logika Material: Bidang kajian yang membicarakan materialnya/bahannya di dalam kenyataannya yang berhubangan dengan pekerjaan berpikir. Di sini terlihat seakan logika material mencocokkan apakah hasil logika formal itu sesuai dengan kenyataan. Yang selanjutnya di sebut Logika Minor

Logika material melahirkan filsapat pengetahuan.Logika formal menitik beratkan pada pekerjaan akal
Logika Material menitik beratkan pada hasil pekerjaan akal

#BAGIAN LOGIKA

Ada tiga pekerjaan akal yang biasa disebut dengan Mengerti, Berpendapat dan Bernalar. Kesemuanya tercakup dalam aktivitas akal kita
Sepanjang manusia dalam kesadaran, maka akalnya terus berjalan, akal bekerja tiada lain melakukan kegiatan menimbang, membanding dan berkeputusan. Untuk dapat melakukan hal itu ia harus berpendapat terlebih dahulu, dan akal baru bisa berpendapat apabila ia sudah mempunyai pengetian dan Tahu tentang sesuatu.
Maka jelas: orang tidak dapat berpikir atau menalar apabila ia tidak mempunyai pengertian.

0 komentar: